BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Instalasi Listrik
2.1.1 Jenis dan Ruang
Lingkup Instalasi
Jenis dan ruang
lingkup instalasi listrik dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Instalasi domestik
(rumah tangga/rumah tinggal) yaitu instalasi listrik untuk rumah tempat
tinggal, rumah kontrakan, rumah susun milik perseorangan, rumah susun milik
Perumnas, asrama milik swasta, asrama mahasiswa, dll.
b. Instalasi bangunan
(non domestik) :
-
Sosial : Rumah sakit, rumah ibadah, panti sosial, pusat
rehabilitasi cacat,asrama pelajar milik pemerintah,dll.
-
-Bisnis : Usaha jual beli barang/jasa, perhotelan, usaha
perbankan, perdagangan, kantor firma, CV, PT, atau badan hukum yang bergerak
dalam bidang perdagangan, pergudangan, dll.
-
Publik : Tenaga listrik yang digunakan untuk kepentingan umum,
kepentingan pemerintah atau fasilitas kantor perwakilan asing dan lain-lain.
c. Instalasi industri
yaitu instalasi listrik untuk keperluan kegiatan rumah tangga, sosial, bisnis,
dan publik. Sedangkan menurut spesifikasi dan tempatnya, instalasi listrik
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Instalasi listrik di luar bangunan (outdoor instalation).
2. Instalasi listrik dalam bangunan (indoor instalation).
3. Instalasi listrik khusus (rumah sakit, pertamina dan
lain-lain).
4. Instalasi listrik 1 fasa atau 3 fasa.
2.1.2 Perencanaan
Instalasi Listrik
Menurut PUIL 2000, hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan
instalasi listrik, yaitu:
1.
Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau
bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya
dengan sumber tenaga listrik.
2. Gambar instalasi listrik.
3. Diagram garis tunggal:
a. Diagram PHB lengkap
dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya.
b. Keterangan mengenai
jenis dan besar beban yang akan terpasang dan pembagiannya.
c. Sistem pembumian.
d. Ukuran dan jenis
penghantar yang dipakai.
4. Gambar rinci yang meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik PHB.
b. Cara pemasangan perlengkapan listrik.
c. Cara pemasangan kabel.
d. Cara kerja instalasi kendali.
5. Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara
lain:
a. Susut tegangan.
b. Perbaikan faktor kerja.
c. Beban terpasang dan
kebutuhan maksimum.
d. Arus hubung pendek dan daya hubung pendek.
e. Tingkat penerangan.
6. Tabel bahan instalasi, yang meliputi :
a. Jumlah dan jenis
kabel, penghantar dan perlengkapan.
b. Jumlah dan jenis
perlengkapan bantu.
c. Jumlah dan jenis
PHB.
d. Jumlah dan jenis
armature lampu.
7. Uraian teknis, yang meliputi :
a. Ketentuan teknis
perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya.
b. Cara pengujiannya.
c. Jadwal waktu
pelaksanaan.
8. Perkiraan biaya.
2.1.3 Peralatan
Instalasi Listrik
Peralatan instalasi listrik yang umumnya sering digunakan
dalam pemasangan instalasi listrik
adalah:
a. Benda isolasi atau
isolator. Berfungsi untuk melindungi listrik yang mengalir pada
konduktor/penghantar agar tidak bersentuhan dengan penghantar laindan tidak
berbahaya bagi keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya.Benda isolasi
harus kuat/tidak mudah rusak dan tahan panas
0 komentar:
Posting Komentar